MANFAAT DAN KELEBIHAN PENGGUNAAN METODA
CLIA DAN SISTEM
ADVIA CENTAUR XP SERTA ADVIA CENTAUR CP
DALAM
PEMERIKSAAN DARAH
A. Latar Belakang
Transfusi darah merupakan jalur ideal bagi penularan penyebab infeksi
tertentu dari donor kepada penerima darah. Meskipun demikian, resiko tersebut
dapat dikurangi dengan cara seleksi donor secara hati-hati, uji saring langsung
dari darah yang didonasi dan pengambilan komponen khusus dari darah yang
dianggap menyembunyikan penyebab infeksi; contohnya , dengan filtrasi darah
untuk mengangkat sel darah putih.
Tidak semua penyebab infeksi dapat dideteksi secara
langsung pada darah yang didonasi. Dalam uji saring darah biasanya dicari
antibodi spesifik yang melawan pembawa infeksi. Dalam kasus-kasus tertentu, suatu
darah tidak terinfeksi tetapi pada kasus-kasus lain darah tersebut masih bisa
menularkan infeksi.
Beberapa organisme memiliki sifat kelatenan yaitu menjadi aktif kembali
bila waktu dan kondisi memungkinkan. Meskipun antibodi telah dihasilkan dan
infeksi akut telah diatasi, organisme tersebut tetap dalam keadaan dormant (
tidak aktif ) di dalam sel-sel pejamu. Meskipun tidak aktif, penyebab tersebut
mampu muncul kembali dan pada suatu waktu bisa menimbulkan infeksi akut. Oleh
karena itu, transfusi sel darah yang mengandung organisme laten dapat
menimbulkan penularan infeksi.
Terdapat periode antara infeksi dengan berkembangnya antibodi (zat
kekebalan tubuh). Hal ini biasanya disebut dengan periode jendela (window period). Dalam periode ini tidak
mungkin dapat diidentifikasi sebagai terinfeksi atau tidak terinfeksi sampai
ditemukan antibodi pada dirinya.
Kecepatan dan ketepatan dalam metoda pemeriksaan darah selalu menjadi
masalah urgen sehingga senantiasa dikembangkan dan disempurnakan melalui
penggunaan teknologi maupun metodanya.
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimanakah perkembangan screening darah atau
uji pemeriksaan darah melalui transfusi darah?
2.
Apa sajakah manfaat dan kelebihan metoda CLIA
dan sistem advia centaur XP serta CP?
C. Pembahasan
1.
Metode Pemeriksaan Uji Saring (screening) Darah
melalui Transfusi Darah
Dalam mempertimbangkan masalah penularan penyakit
lewat transfusi darah, perlu diingat bahwa seorang donor yang sehat akan
memberikan darah yang aman. Donor yang paling aman adalah donor yang teratur,
sukarela, dan tidak dibayar. Jelasnya bahwa para donor yang beresiko terhadap
penyakit infeksi harus didorong agar tidak menyumbangkan darahnya.
Beberapa hal yang perlu diingat :
a. Ada
resiko penularan penyakit infeksi jika darah yang diberikan tidak diuji saring
sebelum darah tersebut ditransfusi.
b. Donor
yang beresiko terhadap suatu infeksi dapat juga membawa penyebab infeksi
lainnya yang dapat ditularkan, seperti sifilis, virus hepatitis B atau HIV.
c. Pengumpulan
darah dari donor yang terinfeksi akan membuang-buang waktu, tenaga dan dana.
d. Jika
banyak donasi dengan positip ditemukan, jumlah uji saring ulangan dan uji
saring konfirmasi yang diperlukan akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan
keseluruhan biaya pengujian kualitas darah.
Metode Pemeriksaan Uji Saring Darah menganut beberapa
prinsip pengujian. Terdapat tiga jenis utama dari uji saring darah yang
tersedia untuk mendeteksi penyebab infeksi:
a. Uji
aglutinasi partikel
b. Enzyme
Linked Immuno Sorbent Assay ( ELISA/EIA ) : Uji ELISA
c. Uji
cepat khusus ( Rapid Test )
Ketiga jenis uji
darah tersebut tata laksananya sebagai berikut.
a.
Pengujian Aglutinasi Partikel
Pengujian aglutinasi partikel
mendeteksi adanya antibodi spesifik dengan aglutinasi partikel yang dilapisi
dengan antigen yang berkaitan. Aglutinasi partikel telah berkembang dari
hemaglutinasi, yang menggantikan sel darah merah pembawa (carrier) dengan
partikel pembawa (carrier) yang dibuat dari gelatin atau lateks, dimana
prinsipnya sama untuk hemaglutinasi dan pengujian aglutinasi partikel.
Pengujian tersebut umumnya dilakukan di mikro plate, tetapi seperti EIA bead,
tabung-tabung mikro tidak dilapisi tetapi hanya bertindak sebagai ”tabung tes”
mini untuk membuat reaksi. Salah satu manfaat utama dari tipe pengujian ini
adalah tidak diperlukannya peralatan mahal. Pengujian ini tidak memiliki
sejumlah tahap yang berbeda, tidak memerlukan peralatan mencuci dan dapat
dibaca secara visual.
b.
EIA (ELISA)
Meskipun EIA merupakan tipe yang
paling kompleks dari ketiga tipe pengujian tersebut, kami akan
mempertimbangkannya lebih dahulu karena prinsip-prinsip yang berlaku pada
dasarnya sama dengan prinsip-prinsip dalam kedua tipe lainnya. Oleh karena itu,
segera setelah anda memahami prinsip-prinsip EIA, anda akan dengan cepat
memahami prinsip-prinsip uji aglutinasi partikel dan uji rapid ( rapid
test ).
EIA tersedia dalam banyak bentuk
dan dapat digunakan untuk mendeteksi baik antigen maupun antibodi. Bentuk
pengujian ini yang paling sederhana dan paling umum digunakan adalah dengan
memanfaatkan antiegn virus immobil yang menangkap antibodi spesifik yang berada
dalam sampel tes.
c.
Pengujian Rapid Test
Tipe terakhir dari pengujian untuk
ditelaah adalah pengujian cepat khusus (specialized
rapid test) yang bersifat sederhana dan biasanya cepat untuk dilakukan.
Tipe ini menggabungkan kesederhaan pengujian aglutinasi partikel dengan
teknologi EIA.
Pengujian cepat khusus terdapat dalam
sejumlah format. Format dasar adalah antigen yang dilekatkan pada membran pori
atau semi-pori atau pada selembar strip, dan diberikan dalam bentuk modul tes
tunggal di mana sampel tes dan reagen lain ditambahkan. Kebanyakan pengujian
cepat terdapat dalam bentuk paket yang mengandung segala sesuatu yang
diperlukan untuk melakukan pengujian
2.
Manfaat dan Kelebihan Metoda CLIA
Metode CLIA merupakan metoda yang menggunakan deteksi sinar yang
dipancarkan dan diasosiasikan dengan penghilangan energi dari substansi
elektronik sebagai akibat reaksi elektrokimia. Adapun manfaat
dan kelebihan metoda CLIA antara lain:
a. Kinerja uji yang lebih baik
Keuntungan dari
metode ini adalah CLIA "kata sensitivitas dan jangkauan dinamis, yang
memungkinkan deteksi konsentrasi rendah analit, dan karena itu diagnosis awal
penyakit" (IVD Teknologi Oktober 2004). Monobind manfaat Luminol di reagen
pencari mereka, dalam rangka untuk meningkatkan kekuatan sinyal dan menciptakan
dugotrajajniju reaksi cahaya yang lebih kuat daripada yang disebabkan oleh
substrat lainnya. Oleh karena itu, metode tes ini lebih sensitif terhadap
100.000 kali dibandingkan dengan metode ELISA.
Metode berbagai
CLIA dinamis telah ditingkatkan dibandingkan dengan metode ELISA memiliki jelas
linearnošdu sposobnošdu dan diferensiasi sinyal. Bahkan, sedangkan metode ELISA
dapat tidak jelas Vedu Absorbance OD dari 3.0, yang membutuhkan pengenceran
sampel, metode CLIA dapat membaca tahu rentang dinamis, yang secara signifikan
meningkatkan tes linearitas. Juga, rendah "wallpaper", yaitu.
background memberikan kemungkinan interpretasi yang lebih jelas dari
konsentrasi rendah analit (metode CLIA memiliki sinyal / rasio kebisingan yang
tinggi).
b. Usia
komponen tes
yang lebih lama
Substrat tes CLIA
memiliki umur simpan dari 3 tahun, jauh lebih baik daripada tes yang didasarkan
pada metode RIA dan sejenisnya.
c. Hasil
cepat diperoleh
Masa inkubasi berkurang
dalam kaitannya dengan metode ELISA (biasanya 30 atau bahkan lebih menit), dan
dengan demikian meningkatkan waktu berguna teknisi dan meningkatkan
produktivitas mereka.
d. Prosedur tes
mudah diadaptasi
Tes
CLIA dilakukan dengan cara yang sama seperti tes ELISA. Satu-satunya perbedaan
adalah bahwa metode CLIA tidak ada solusi berhenti, dan semakin pendek waktu
inkubasi. Mengingat hal ini, kita dapat menyimpulkan bahwa itu adalah proses
yang sangat sederhana mengadaptasi pengguna ELISA tes.
Beberapa sebab metode CLIA perlu menjadi referensi dalam uji
saring darah yaitu:
a.
keamanan
dan keandalan hasil,
b.
esai
unifikasi,
c.
Plat
identik untuk semua tes CLIA (memungkinkan bagi kombinasi tes yang berbeda),
d.
mencuci
identik dan sinyal reagen untuk semua tes,
e.
Tes CLIA memiliki kecepatan eksekusi 30-45 menit
dibandingkan dengan uji ELISA, yang memberikan hasil dalam penerbitan periode
sesingkat mungkin.
f.
sangat
tepat dalam interpretasi rentang konsentrasi yang sangat rendah (tes sensitivitas
yang tinggi).
g.
interpretasi
yang tepat dari zona konsentrasi tinggi penggunaan pendekatan kurva software
kalibrasi (tanpa perlu pengenceran sampel tambahan dan pengujian ulang)
h.
kalibrasi
ulang kurva hanya dalam dua poin (hemat bahan kalibrasi dan reagen cangkir
piring)
i.
berbagai
tes, dilengkapi panel Combi (dengan kemungkinan pengguna untuk membuat sendiri
kombinasi yang paling tepat dari tes yang berbeda)
3.
Sistem ADVIA Centaur CP
Immunoassay
Sistem ADVIA Centaur CP Immunoassay adalah berkapasitas sedang
dengan sistem tinggi-throughput yang dapat meningkatkan kemampuan tes di tempat
Anda bekerja. Dengan menu yang luas dan tingkat
perkalian tertentu, Anda dapat melakukan lebih - tanpa mengorbankan efisiensi,
produktivitas, atau kualitas. Dari fitur
sensitivitas superior dan spesifisitas yang Anda harapkan dapat dilakukan dari
chemiluminescent dengan Advanced
Acridinium Ester Technology.
Beberapa
alasan pentingnya penggunaan sistem advia centaur CP immunoassay adalah:
a. Sistem ADVIA Centaur CP memberikan sistem pengolahan dengan
produktivitas yang lebih tinggi pada sampel, reagen, dan bahan sekali pakai.
b. Sistem
ADVIA Centaur CP mendukung pelayanan perawatan yang
lebih baik pada sampel STAT serta prioritas uji sampel rutin.
c. Sistem ADVIA Centaur CP penanganannya mudah karena memiliki
fitur canggih seperti auto pengenceran, refleks, dan tayangan ulang tanpa
intervensi operator.
d. Sistem ADVIA Centaur CP memberikan kenyamanan lebih karena mengambil
reagen siap digunakan langsung dari kulkas, reagen yang sama dengan ADVIA
Centaur XP Sistem.
e. Sistem The ADVIA Centaur CP adalah tes instrumen immunoassay
untuk laboratorium volume sedang. Menu luas yang
memungkinkan Anda berdua memperluas dan mengkonsolidasikan dengan membawa
berbagai macam tes untuk satu terminal kerja, menghilangkan sistem berlebihan.
f. Sistem ADVIA Centaur CP mudah dioperasikan, meningkatkan
efisiensi dan alur kerja. Hal ini menawarkan
sensitivitas yang sangat baik dan spesifisitas yang diharapkan dari
chemiluminescent langsung dengan teknologi Acridinium Ester.
4.
Sistem ADVIA Centaur XP Immunoassay
Sistem ADVIA Centaur XP Immunoassay dapat melakukan
pengujian bervariasi seperti pengujian rutin dan khusus tanpa mengorbankan
efisiensi (cepat dan akurat). Anda dapat mempertahankan
kecepatan dan akurasi untuk populasi pasien yang semakin beragam. Sistem ADVIA Centaur XP memiliki kinerja tinggi karena memiliki
reagen lebih onboard dan kemampuan STAT didedikasikan untuk memaksimalkan
produktivitas, terlepas dari volume atau jenis tes. Selalu siap dan terus beroperasi tanpa gangguan.
Sistem ADVIA Centaur XP Immunoassay memiliki kelebihan
antara lain:
a. Throughput (hasil) yang tinggi, hingga 240 tes / jam;
b. Software intuitif untuk
kemudahan operasi;
c. Pelabuhan stat menjamin prioritas sampling pada setiap saat;
d. Data arsip mengurangi tugas-tugas administrasi;
e. Menu yang luas dengan 30 reagen onboard;
D. Kesimpulan
1.
Perkembangan pemeriksaan uji saring (screening)
darah didominasi oleh tiga jenis utama dari uji saring darah yang tersedia
untuk mendeteksi penyebab infeksi, yaitu Uji aglutinasi partikel, Enzyme Linked Immuno Sorbent Assay (
ELISA/EIA ) : Uji ELISA dan Uji cepat khusus ( Rapid Test ).
2.
Manfaat dan kelebihan
metoda CLIA antara lain:
a. Kinerja uji yang lebih baik
b. Usia
komponen tes
yang lebih lama
c. Hasil
cepat diperoleh
d. Prosedur tes
mudah diadaptasi
3.
Sistem ADVIA Centaur CP
Immunoassay adalah berkapasitas sedang dengan sistem tinggi-throughput yang
dapat meningkatkan kemampuan tes. Seperti produktivitas lebih tinggi, pelayanan
lebih baik, penanganannya mudah, memberikan kenyamanan lebih, berkapasitas
sedang dan mudah dioperasikan, meningkatkan efisiensi dan alur kerja
4.
Sistem ADVIA
Centaur XP Immunoassay dapat melakukan pengujian bervariasi seperti pengujian
rutin dan khusus tanpa mengorbankan efisiensi (cepat dan akurat). Seperti throughput (hasil) yang tinggi, hingga 240 tes / jam, mudah
dioperasikan, menjamin prioritas sampling, pengarsipan dan Menu yang luas
dengan 30 reagen onboard
Daftar Pustaka
1.
Buku Pedoman Pelayanan Transfusi Darah Depkes.
Modul 2 : Uji saring untuk Penyakit Infeksi
2.
Buku Pedoman Pelayanan Transfusi Darah UTD PMI
Pusat : Buku 4 (Lampiran ). Kegiatan Unit Transfusi Darah Penanganan Donor dan
Kepuasan Pelanggan.
3.
http://www.sfatulmedicului.ro/profile-analize/metode-automate-de-determinare-a-markerilor-imunologici-74
4.
http://kimiaunipa.blogspot.co.id/2010/06/aplikasi-klinik-enzim.html
5.
http://spiritia.or.id/tj/bacatj.php?tjno=09112101
6.
http://joevha.blogspot.co.id/2011/06/makalah-tentang-perlayanan-tranfusi.html
7.
http://medilinux.blokspot.com/2009/2/koplikasi-transfusi-darah.html
8.
http://analisqmateri.blogspot.co.id/2010/09/mikrositik.html
9.
https://www.healthcare.siemens.com/immunoassay/systems/advia-centaur-cp-immunoassay-sys&prev=search
https://www.healthcare.siemens.com/immunoassay/systems/advia-centaur-xp/technical-specifications
Komentar
Posting Komentar